Tips Memilih Keramik Lantai Anti Licin

Tips Memilih Keramik Lantai Anti Licin

Tips Memilih Keramik Lantai – Keramik lantai merupakan elemen penting dalam membangun rumah atau bangunan yang nyaman dan aman.

Banyak orang fokus pada warna dan motif, padahal faktor keamanan juga tidak kalah penting. Salah satu hal yang sering mengabaikannya adalah tingkat kelicinan lantai.

Dalam banyak kasus, kecelakaan kecil seperti tergelincir di kamar mandi atau dapur terjadi karena salah memilih jenis keramiknya.

Oleh karena itu, memahami tips memilih keramik lantai yang tepat bisa membantu Anda mencegah risiko tersebut sekaligus memperpanjang umur lantainya.

Keramik anti licin menjadi pilihan ideal untuk area yang sering terkena air seperti kamar mandi, dapur, teras, dan garasi.

Melalui artikel kali ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai berbagai tips dalam memilih keramik. Jadi, untuk selengkapnya simak artikel berikut.

Berbagai Tips Mudah Memilih Keramik Lantai yang Tidak Licin

Berbagai Tips Mudah Memilih Keramik Lantai yang Tidak Licin

Memilih keramik lantai tidak hanya soal warna dan motif. Faktor keamanan juga perlu jadi perhatian utama, terutama untuk area yang sering basah seperti kamar mandi, dapur, atau teras.

Salah satu solusi terbaik adalah menggunakan keramik yang tidak licin. Jenis ini memiliki permukaan dengan tekstur kasar atau berpori sehingga bisa mengurangi risiko tergelincir.

Berikut ini ada beberapa tips mudah dalam memilih keramik lantai yang tidak licin yaitu:

1. Perhatikan Tekstur Permukaan

Pilih keramik dengan tekstur kasar atau timbul. Permukaan seperti ini memberikan daya cengkeram lebih baik saat menginjaknya, terutama saat lantai dalam keadaan basah.

2. Pilih Keramik dengan Nilai Slip Resistance Tinggi

Cek nilai coefficient of friction (COF) pada spesifikasi produk. Semakin tinggi nilainya, semakin aman dalam pemakaiannya.

3. Gunakan Jenis Keramik Sesuai Area Penggunaan

Tidak semua keramik cocok untuk semua ruangan. Gunakan keramik dengan tingkat kekasaran tinggi untuk area luar dan kamar mandi.

Sementara untuk ruang tamu atau kamar tidur, gunakan yang permukaannya lebih halus agar mudah membersihkannya.

4. Pilih Ukuran Keramik yang Tepat

Ukuran juga memengaruhi keamanan. Keramik kecil dengan banyak nat justru lebih aman karena memperbanyak bidang gesekan.

5. Pertimbangkan Material Keramik

Ada berbagai jenis bahan seperti keramik biasa, granit, atau homogenous tile. Untuk area basah, pilih keramik berbahan matte atau granit bertekstur agar tidak mudah licin saat terkena air.

6. Perhatikan Daya Serap Air

Pilih keramik dengan daya serap air rendah agar air tidak mudah meresap dan menimbulkan licin. Keramik dengan pori tertutup lebih tahan lembap dan mudah dalam membersihkannya.

7. Pilih Warna yang Sesuai dengan Area

Warna juga berperan penting. Untuk area luar atau basah, gunakan warna gelap agar noda tidak cepat terlihat.

Selain itu, warna netral juga membantu menciptakan kesan alami dan tidak licin secara pandangan.

8. Pastikan Kualitas dan Sertifikasi Produk

Sebelum membeli, pastikan keramik memiliki standar kualitas SNI atau sertifikasi lain yang menjamin keamanan penggunaan.

Produk dengan kualitas teruji biasanya memiliki daya cengkeram dan ketahanan yang lebih baik.

Cara Memasang Keramik Lantai yang Anti Licin

Cara Memasang Keramik Lantai yang Anti Licin

Memasang keramik lantai yang anti licin membutuhkan ketelitian agar hasilnya rapi, kuat, dan aman pemakaiannya dalam jangka panjang.

Kesalahan kecil dalam proses pemasangan bisa membuat lantai tidak rata, mudah retak, bahkan tetap terasa licin. Berikut ini ada beberapa cara memasang keramik lantai yang tidak licin yaitu:

1. Pastikan Permukaan Dasar Rata dan Bersih

Sebelum memasang keramik, bersihkan dulu permukaan lantai dari debu, minyak, atau sisa semen lama. Permukaan harus benar-benar rata agar keramik menempel sempurna.

Jika ada bagian yang berlubang atau miring, ratakan dengan adukan semen terlebih dahulu.

2. Gunakan Adukan Semen yang Tepat

Komposisi campuran semen dan pasir harus seimbang, biasanya 1:3. Adukan yang terlalu encer membuat keramik tidak menempel kuat, sedangkan yang terlalu kental bisa membuat lantai tidak rata.

3. Pasang Keramik dari Tengah Ruangan

Untuk hasil simetris, pemasangan sebaiknya dimulai dari tengah ruangan ke arah tepi. Gunakan tali atau benang untuk menentukan garis lurus.

Cara ini membantu pola keramik terlihat rapi dan tidak miring saat semua sudah terpasang.

4. Gunakan Alat Perata atau Waterpass

Setelah memasang beberapa keramik, cek kerataan permukaan dengan waterpass. Pastikan tidak ada sisi yang terlalu tinggi atau rendah.

5. Jaga Jarak Antar Keramik dengan Nat

Gunakan spacer atau pengatur jarak antar keramik agar nat terlihat rapi dan simetris. Umumnya jarak nat 3 sampai 5 mm.

Fungsi nat selain keindahan juga membantu mencegah air meresap ke bawah keramik dan menjaga lantai tetap kering.

6. Gunakan Semen Nat Anti Air dan Anti Jamur

Setelah semua keramik terpasang, isi celah nat dengan semen khusus anti air. Gunakan warna nat yang sesuai dengan warna keramik agar tampak menyatu.

7. Bersihkan Sisa Semen Segera Setelah Pemasangan

Setelah semua keramik terpasang, bersihkan segera sisa adukan semen pada permukaan menggunakan kain lembap. Jika membiarkannya kering, noda semen bisa sulit bersih dan merusak tampilan keramik.

8. Biarkan Keramik Mengering Sempurna Sebelum Pemakaian

Jangan langsung berjalan di atas keramik yang baru terpasang. Tunggu setidaknya 24 sampai 48 jam agar semen dan nat mengering sempurna.

Tips Mudah Merawat Keramik Lantai

Tips Mudah Merawat Keramik Lantai

Keramik lantai yang bersih dan terawat bisa membuat rumah atau bangunan terlihat rapi dan nyaman. Akan tetapi, banyak orang tidak sadar bahwa keramik juga membutuhkan perawatan rutin agar tidak kusam, licin, atau cepat rusak.

Berikut ini beberapa tips mudah dalam merawat keramik lantai yaitu:

1. Bersihkan Lantai Secara Rutin

Sapu lantai setiap hari agar debu dan pasir tidak menumpuk. Kotoran kecil seperti ini bisa menyebabkan goresan halus jika membiarkannya.

Setelah itu, pel lantai minimal dua kali seminggu menggunakan air bersih dan cairan pembersih ringan.

2. Gunakan Cairan Pembersih yang Tepat

Jangan gunakan pembersih dengan bahan kimia keras seperti asam atau pemutih. Bahan tersebut bisa merusak lapisan pelindung keramik.

3. Segera Bersihkan Noda yang Menempel

Jika ada cairan yang tumpah seperti kopi, minyak, atau saus, segera bersihkan sebelum mengering. Noda yang membiarkannya lama bisa meninggalkan bekas dan membuat warna lantai tidak merata.

4. Perhatikan Kebersihan Nat Keramik

Nat atau sambungan antar keramik sering menjadi tempat menumpuknya kotoran dan jamur. Bersihkan nat secara rutin menggunakan sikat kecil dan larutan baking soda atau cuka yang diencerkan.

5. Hindari Menyeret Perabotan Berat pada Atas Lantai

Saat memindahkan furnitur atau perabot besar, angkatlah, jangan menyeretnya. Gesekan benda berat bisa menggores bahkan memecahkan keramik.

6. Gunakan Karpet pada Area yang Sering Dilewati

Area seperti ruang tamu, lorong, atau dapur sering dilewati banyak orang. Gunakan karpet atau keset pada tempat-tempat tersebut untuk mengurangi gesekan dan kotoran yang menempel di lantai.

7. Jaga Kelembapan Ruangan

Terlalu lembap bisa membuat permukaan keramik licin dan nat mudah berjamur. Pastikan sirkulasi udara berjalan baik, terutama pada kamar mandi atau dapur.

8. Lakukan Pemeriksaan dan Perawatan Berkala

Periksa kondisi nat, retakan kecil, atau perubahan warna pada keramik setiap beberapa bulan. Jika ada kerusakan, segera perbaiki agar tidak meluas.

Penutup

Pemilihan keramik yang tepat tidak hanya meningkatkan keindahan rumah atau bangunan, tetapi juga keselamatan penghuninya.

Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi. Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.