Mengatasi Cat Mengapur – Cat tembok berfungsi bukan hanya sebagai pelindung dinding, tetapi juga sebagai elemen keindahan yang mempercantik ruangan.
Akan tetapi, banyak pemilik ruangan menghadapi masalah serius setelah beberapa bulan atau tahun, yaitu cat tembok mulai mengapur dan mudah terkelupas.
Saat menyentuhnya, permukaan dinding terasa berdebu atau meninggalkan serbuk putih pada tangan. Kondisi ini membuat warna tembok terlihat kusam dan mengurangi keindahan ruangan.
Masalah cat tembok mengapur sering muncul karena beberapa faktor. Jika membiarkannya, maka cat yang mengapur bisa mempercepat kerusakan lapisan dinding, menyebabkan jamur, bahkan merusak struktur tembok dalam jangka panjang.
Melalui artikel kali ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai cara mengatasi catnya yang mengapur. Jadi, untuk selengkapnya simak terus artikel berikut sampai habis.
Berbagai Solusi dalam Mengatasi Cat Tembok Mengapur Agar Tidak Mudah Terkelupas

Cat tembok yang mengapur adalah tanda bahwa permukaan dinding tidak tertutup sempurna atau mengalami masalah kelembapan.
Kondisi ini membuat cat mudah mengelupas, tampak kusam, dan sulit dalam membersihkannya. Berikut ini terdapat beberapa solusi dalam mengatasi cat tembok yang mengapur yaitu:
1. Membersihkan Permukaan Tembok Sebelum Mengecat
Langkah pertama untuk mengatasi cat mengapur adalah memastikan dinding dalam kondisi bersih. Bersihkan debu, kotoran, jamur, dan sisa cat lama yang menempel pada permukaan.
Dinding yang bersih membantu cat baru menempel sempurna dan tidak mudah terkelupas.
2. Gunakan Cat Dasar atau Primer
Cat dasar berfungsi menutup pori-pori dinding dan meningkatkan daya rekat cat utama. Dengan cat dasar, cat utama akan lebih tahan lama dan tidak mudah mengapur akibat kelembapan atau alkali dari semen.
3. Pastikan Dinding Benar-Benar Kering
Sebelum mengecat, pastikan dinding sudah benar-benar kering. Dinding yang masih lembap menjadi penyebab utama catnya mengapur.
4. Perbaiki Sumber Kelembapan pada Sekitar Tembok
Cek apakah ada kebocoran pipa, retakan, atau rembesan air pada balik dinding. Kebocoran seperti ini sering menjadi penyebab dinding terus lembap.
5. Gunakan Cat Berkualitas Tinggi
Pilih cat tembok yang memiliki daya rekat kuat dan anti alkali. Cat berkualitas biasanya mengandung bahan resin yang bisa menahan pengaruh kelembapan dan sinar matahari.
Untuk area luar rumah, pilih cat eksterior dengan perlindungan tambahan terhadap cuaca ekstrem.
6. Aplikasikan Cat dengan Cara yang Benar
Teknik pengecatan juga memengaruhi hasil akhir. Gunakan kuas atau roller yang bersih, lalu aplikasikan catnya dalam dua lapisan tipis.
Hindari mengecat dalam cuaca terlalu lembap atau saat hujan karena air di udara akan memperlambat proses pengeringan.
7. Gunakan Pelapis Anti Lembap Setelah Pengecatan
Untuk hasil lebih tahan lama, aplikasikan lapisan pelindung atau clear coat setelah cat mengering. Pelapis ini membantu mencegah air dan debu menempel pada permukaan cat.
8. Lakukan Perawatan Rutin pada Dinding
Perawatan sederhana seperti membersihkan dinding dengan kain kering atau mengecek area lembap secara berkala sangat penting.
Kenapa Cat Tembok Bisa Mengapur?

Cat tembok yang mengapur sering membuat ruangan jadi terlihat kusam. Selain itu, kondisi itu menandakan masalah pada permukaan atau material dinding.
Maka dari itu, berikut ini berbagai alasan kenapa cat tembok bisa mengapur yaitu:
1. Kualitas Cat Rendah
Cat murah sering mengandung kapur berlebih yang mudah terurai. Akibatnya, daya rekat cat menurun dan permukaan cepat rapuh.
2. Permukaan Dinding Kotor atau Berminyak
Debu dan noda minyak mencegah cat menempel dengan sempurna. Akibatnya, lapisan cat hanya melekat pada bagian paling luar.
3. Tidak Memakai Primer atau Cat Dasar
Pemakaian primer menutup pori-pori dan memperkuat ikatan cat dengan tembok. Dengan demikian, lapisan cat utama akan menempel lebih kuat.
4. Tembok Masih Lembap atau Ada Rembesan Air
Adanya kelembapan membuat ikatan cat menjadi lemah dan rapuh. Akibatnya, alkali dari semen naik dan menyebabkan timbul kapur putih.
5. Reaksi Alkali dari Substrat
Semen dan mortar bisa melepaskan alkali ke permukaan dinding. Akibatnya, alkali bereaksi dengan pigmen sehingga permukaan mengapur.
6. Paparan Sinar Matahari dan UV Berlebih
Sinar UV memecah resin pengikat pada cat eksterior. Akibatnya, lapisan cat menjadi rapuh dan mengeluarkan serbuk putih.
7. Teknik Pengecatan yang Salah
Pengecatan satu lapis tebal membuat pengeringan tidak merata. Sebaliknya, pengecatan dengan cat terlalu encer juga mengurangi daya rekatnya.
Oleh karena itu, aplikasikan beberapa lapis tipis sesuai petunjuk pabriknya.
8. Umur Cat dan Perawatan yang Buruk
Selanjutnya, cat lama kehilangan resin pengikat seiring waktu sehingga menjadi rapuh. Akibatnya, permukaan menipis dan mudah mengapur saat menggosoknya.
Cara Tukang Bangunan dalam Menghentikan Kelembaban pada Tembok

Kelembaban pada tembok adalah masalah yang sering membuat cat cepat rusak. Selain itu, kelembaban bisa menimbulkan jamur, bau apek, dan noda hitam pada dinding.
Tukang bangunan yang berpengalaman memiliki beberapa cara efektif untuk menghentikan masalah ini. Berikut ini cara tukang bangunan untuk menghentikan kelembaban pada tembok yaitu:
1. Perbaiki Sumber Kebocoran Air
Tukang bangunan selalu memeriksa kebocoran dari atap, talang, atau pipa air. Selain itu, mereka memastikan sambungan pipa tertutup rapat agar air tidak merembes.
2. Memakai Lapisan Waterproofing
Mereka melapisi bagian luar dinding dengan cat waterproof atau pelapis kedap air. Selain itu, lapisan ini mencegah air hujan masuk ke pori-pori tembok.
3. Perbaiki Plesteran Tembok yang Retak
Retakan kecil menjadi jalur masuk air ke dalam dinding. Oleh karena itu, tukang bangunan menambal retak menggunakan semen khusus atau dempul tembok.
4. Pastikan Ventilasi Ruangan Cukup
Kelembaban juga bisa berasal dari udara dalam ruangan. Oleh karena itu, tukang bangunan menambahkan jendela atau lubang angin untuk memperlancar sirkulasi udara.
5. Gunakan Cat Tahan lembap
Cat jenis ini memiliki formula khusus yang menahan serapan air dari udara. Selain itu, cat ini membantu mencegah jamur dan pengapuran.
6. Tambahkan Lapisan Acian yang Benar
Acian yang terlalu tebal atau tidak rata bisa menahan air pada dalam tembok. Oleh karena itu, tukang bangunan membuat acian dengan perbandingan semen dan pasir yang tepat.
7. Gunakan Plint Atau Lis Bawah Dinding
Bagian bawah dinding sering lembap karena percikan air lantai. Maka dari itu, tukang bangunan memasang plint keramik atau semen setinggi 10 sampai 15 cm.
8. Memastikan Drainase Berfungsi Baik
Air hujan yang tidak mengalir bisa menumpuk dan merembes ke tembok. Oleh karena itu, tukang bangunan selalu mengecek saluran air di sekitar bangunan tersebut.
Penutup
Masalah cat mengapur bisa dicegah dengan perawatan dan teknik pengecatan yang tepat. Langkah-langkah sederhana akan menjaga tembok ruangan tetap bersih dan awet selama bertahun-tahun.
Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi. Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.










