Roof Tank Air – Dalam pembangunan hunian modern maupun gedung bertingkat, sistem distribusi air menjadi salah satu aspek krusial yang harus direncanakan dengan matang. Air berperan sebagai kebutuhan primer baik untuk mandi, mencuci, kebutuhan dapur, hingga operasional alat-alat rumah tangga.
Untuk menjaga pasokan air tetap stabil dan terjaga tekanannya, penggunaan Roof Tank Air menjadi pilihan yang banyak diterapkan pada berbagai tipe bangunan. Alat ini bukan hanya soal ketersediaan air, tetapi juga efisiensi, keamanan struktur, dan kenyamanan penghuni. Namun, penerapan roof tank tidak bisa dilakukan sembarangan.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai pengertian, fungsi, serta carapengaplikasian yang tepat sistem roof tank. Yuk Simak!
Pengertian Roof Tank Air
Roof Tank Air adalah metode penampungan air yang ditempatkan di bagian atap bangunan, sehingga distribusi air memanfaatkan gaya gravitasi tanpa memerlukan tekanan tambahan dari pompa.
Sistem ini umumnya terhubung dengan tangki bawah (ground tank) yang akan memompa air ke roof tank menggunakan pompa transfer. Setelah terisi penuh, air akan mengalir ke seluruh titik kebutuhan seperti kamar mandi, dapur, dan wastafel melalui pipa-pipa distribusi.
Fungsi Roof Tank Air dalam Bangunan
Berikut ini adalah beberapa fungsi tank air dalam bangunan.
1. Menstabilkan Tekanan Air
Dengan memanfaatkan gravitasi, alat ini mampu menghasilkan tekanan air yang stabil tanpa bantuan pompa booster. Hal ini sangat membantu bangunan yang memiliki banyak titik keran.
2. Mencegah Kerja Pompa Berlebihan
Tanpa adanya alat ini, pompa akan hidup-mati secara terus-menerus mengikuti kebutuhan air penghuni. Kondisi ini menyebabkan pompa cepat panas dan rusak. Dengan sistem roof tank, pompa hanya bekerja saat mengisi tangki atap.
3. Menjamin Ketersediaan Air saat Listrik Padam
Ketika listrik padam, pompa tidak bisa bekerja tetapi distribusi air tetap berjalan karena persediaan air berada di ketinggian.
4. Membagi Air Secara Merata ke Seluruh Lantai
Bangunan bertingkat sangat terbantu karena alat ini mampu menyuplai air dari atas ke bawah, sehingga distribusinya lebih merata.
5. Mengurangi Risiko Kebocoran pada Pipa
Tekanan air dari pompa cenderung tinggi dan tidak stabil, sehingga pipa rawan bocor. Sementara tekanan gravitasi lebih aman bagi jaringan pipa.
Cara Pengaplikasian Roof Tank Air yang Tepat
Berikut ini adalah cara pengaplikasian roof tank air yang tepat.
1. Menentukan Lokasi Pemasangan
Lokasi wajib berada pada permukaan datar di bagian atap dengan struktur kuat. Jika atap berupa dak beton, pastikan ketebalan cukup kuat menopang beban air.
Poin penting yang harus diperhatikan antara lain:
-
Akses mudah untuk perawatan
-
Tidak berada terlalu dekat tepi atap
-
Struktur mampu menahan beban maksimal tangki
2. Memilih Material Tangki yang Sesuai
Rumah minimalis biasanya cukup dengan tangki HDPE atau stainless kapasitas 500 hingga 1200 liter. Untuk gedung besar, tangki panel FRP lebih sesuai. Material harus mempertimbangkan ketahanan cuaca, umur pakai, dan kebersihan air.
3. Menyiapkan Dudukan atau Rangka Penopang
Dudukan dibuat dari baja ringan, besi hollow, atau beton. Harus dipastikan pemasangan benar-benar rata agar tangki tidak mudah miring atau bergerak.
4. Instalasi Pipa Masuk dan Pipa Keluar
Pipa masuk dihubungkan ke pompa transfer, sementara pipa keluar disalurkan ke jaringan pipa bangunan. Pemasangan harus menggunakan sealant yang tepat untuk mencegah kebocoran.
5. Memasang Pelampung Otomatis
Pelampung otomatis wajib dipasang untuk menghentikan aliran air saat tangki penuh. Tanpa alat ini, risiko kebocoran dan pemborosan air sangat tinggi.
6. Uji Tekanan dan Pengisian Awal
Setelah terpasang, sistem diuji dengan mengisi tangki untuk memastikan tidak ada bocor pada sambungan pipa.
7. Perawatan Rutin
Alat ini harus dibersihkan minimal dua kali setahun agar kualitas air tetap baik dan tidak muncul sedimentasi.
Tips Memilih Roof Tank Air untuk Hunian atau Gedung
Beberapa tips berikut membantu menentukan tangki terbaik sesuai kebutuhan.
1. Pilih Kapasitas yang Sesuai
Rumah kecil cukup menggunakan kapasitas 500–1000 liter, sementara gedung membutuhkan kapasitas jauh lebih besar. Pemilihan kapasitas yang tepat membantu memastikan suplai air tidak mudah habis pada jam sibuk. Selain itu, memilih kapasitas sesuai kebutuhan juga mencegah pemborosan daya pompa dan biaya operasional.
2. Perhatikan Material dan Ketahanan
Tangki stainless terkenal tahan lama dan higienis, sedangkan tangki HDPE lebih ringan serta tidak mudah berkarat. Pemilihan material harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, apakah lembap, panas, atau berada di area industri. Material yang tepat akan menjaga kualitas air tetap aman untuk digunakan dalam jangka panjang.
3. Pastikan Ada Garansi
Garansi resmi menunjukkan kualitas produk serta dukungan layanan dari produsen. Dengan adanya garansi, pengguna mendapatkan perlindungan jika terjadi kerusakan atau cacat pabrik. Selain itu, garansi memberikan rasa aman bahwa produk yang dibeli memiliki standar mutu yang baik.
4. Pertimbangkan Lingkungan Cuaca
Daerah panas ekstrem lebih cocok menggunakan tangki HDPE karena tidak menyerap panas berlebih. Untuk wilayah dengan curah hujan tinggi, tangki yang kuat terhadap perubahan suhu menjadi pilihan terbaik. Menyesuaikan tangki dengan kondisi cuaca akan meningkatkan ketahanan dan usia pakai.
5. Pastikan Pemasangan oleh Teknisi Berpengalaman
Teknisi profesional dapat menghitung beban struktur dan tekanan pipa secara akurat. Pemasangan yang tepat menghindari kebocoran, getaran pompa, atau kerusakan pada instalasi. Selain itu, teknisi berpengalaman akan memastikan tangki dipasang sesuai standar keamanan yang berlaku.
Penutup
Demikian adalah informasi mendalam mengenai roof tank air. Dengan memahami konsep lengkapnya, roof tank dapat menjadi sistem penunjang air yang aman, efisien, dan sesuai kebutuhan hunian maupun gedung bertingkat.
Kami mneyediakan jasa tukang bangunan dengan tukang profesional yang membantu segala kebutuhan konstruksi kamu. Hubungi kami melalui WhatsApp di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
