Jenis Atap Rumah dan Material – Melakukan renovasi pada bagian atas bangunan merupakan keputusan besar yang memerlukan perencanaan teknis maupun finansial sangat matang.
Atap merupakan pelindung utama yang menjaga seluruh aset serta kehangatan dari terpaan cuaca tidak menentu.
Penting sekali memahami berbagai jenis atap rumah dan materialnya agar hasil perbaikan tetap kokoh dan estetik.
Kesalahan dalam memilih material bisa menyebabkan masalah kebocoran sangat menyebalkan pada masa depan yang akan datang.
Bahkan, pemilihan model yang tidak sesuai dengan struktur bangunan bisa membahayakan keamanan para penghuni rumah dalam jangka waktu panjang.
Mempelajari detail konstruksi atapnya perlu secara mendalam agar renovasi berjalan lancar. Melalui artikel kali ini akan menjelaskan jenis atap rumah dan materialnya.
Jadi, untuk selengkapnya simak artikel berikut ini.
Berbagai Model Atap Rumah yang Biasanya Digunakan

Menentukan model atap yang tepat merupakan langkah awal yang krusial dalam merancang keindahan sekaligus fungsionalitas bangunan jangka panjang.
Bentuk penutup akan sangat memengaruhi sistem sirkulasi udara serta kemampuan bangunan dalam menghadapi curah hujan yang tinggi.
Nah, berikut ini ada berbagai model atap rumah yang biasanya digunakan yaitu:
1. Model Atap Pelana
Model pelana adalah desain paling sederhana dan populer karena terdiri dari dua sisi miring yang bertemu pada satu garis puncak.
2. Model Atap Perisai atau Limas
Model perisai memiliki kemiringan di keempat sisinya yang bertemu pada sebuah garis lurus, di bagian tengah atas bangunan. Desain ini memberikan perlindungan yang seimbang terhadap terpaan angin.
3. Model Atap Datar
Atap datar sering menjumpainya pada rumah bergaya minimalis kontemporer, untuk menciptakan tampilan bangunan yang sangat rapi dan juga bersih.
4. Model Atap Sandar atau Miring
Model ini hanya memiliki satu bidang miring yang biasanya menempel pada dinding utama yang posisinya jauh lebih tinggi. Atap sandar sangat sering penggunaannya pada bangunan tambahan.
5. Model Atap Mansard
Model atap asal Perancis ini memiliki empat sisi dengan dua tingkat kemiringan yang berbeda, di mana bagian bawah lebih curam. Jadi, desain ini memungkinkan untuk memiliki ruang tambahan atau loteng.
6. Model Atap Gambrel
Jenis gambrel sendiri menyerupai model mansard namun biasanya hanya memiliki dua sisi miring, yang masing-masing mempunyai dua sudut kemiringan berbeda.
Model ini sangat identik dengan gaya bangunan lumbung Belanda.
7. Model Atap Melengkung
Atap melengkung memberikan sentuhan artistik dan sangat futuristik, karena garis lengkungnya yang memberikan dinamika dari segi pandangan pada sebuah bangunan.
8. Model Atap Kombinasi
Model ini menggabungkan beberapa jenis atap sekaligus, misalnya perpaduan antara model pelana dan limas dalam satu kesatuan bangunan.
Jenis Material pada Atap Rumah yang Sesuai

Memilih material penutup rumah yang tepat merupakan faktor penentu utama bagi ketahanan struktur bangunan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Setiap bahan memiliki karakteristik unik yang sangat memengaruhi suhu ruangan serta tingkat kebisingan. Maka dari itu, berikut ini ada beberapa jenis material atap hunian yang sesuai yaitu:
1. Genteng Tanah Liat
Material ini merupakan pilihan paling klasik yang cukup efektif dalam meredam panas matahari agar suhu rumah tetap sejuk.
2. Atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride)
Atap UPVC sangat populer karena memiliki kemampuan dalam menghalangi panas dan suara yang jauh lebih baik daripada material logam.
Material ini juga sangat tahan terhadap korosi, sehingga sangat cocok untuk bangunan di wilayah pesisir.
Pemasangannya yang sangat praktis menjadikan atap ini pilihan utama untuk rumah modern.
3. Genteng Metal Pasir
Material ini terbuat dari baja ringan yang terlapisi butiran pasir untuk meredam kebisingan saat terkena rintik air hujan.
4. Atap Jenis Beton
Genteng beton menawarkan kekuatan yang tinggi serta ketahanan terhadap guncangan angin maupun cuaca panas. Material ini tersedia dalam berbagai pilihan warna dan bentuk datar yang sangat serasi.
5. Atap Galvalum
Material baja lapis aluminium ini cukup populer karena bobotnya ringan serta memiliki anti karat. Jadi, proses renovasi atap bisa berjalan dengan cepat.
6. Genteng Keramik
Genteng keramik melalui proses pembakaran suhu tinggi, sehingga memiliki lapisan glazir yang membuatnya tahan terhadap lumut dan jamur.
7. Atap Bitumen (Aspal)
Material ini cukup fleksibel dan memiliki kemampuan kedap air tinggi karena strukturnya yang menutup rapat pori-pori.
Tips Renovasi Atap Rumah yang Aman dan Sesuai Prosedur

Melakukan renovasi pada bagian atap merupakan pekerjaan konstruksi yang memiliki tingkat risiko tinggi. Sehingga memerlukan perencanaan serta prosedur keamanan yang sangat ketat tersendiri.
Kesalahan dalam proses pembongkaran maupun pemasangan ulang bisa berdampak buruk pada keselamatan pekerja serta struktur bangunan secara keseluruhan.
Berikut ini ada beberapa tips renovasi rumah yang aman dan sesuai prosedur yaitu:
1. Melakukan Pemeriksaan Struktur Rangka Secara Menyeluruh
Langkah pertama yang sangat penting adalah memeriksa kondisi rangka penyangga, apakah masih sangat kokoh atau sudah mengalami pengeroposan.
2. Memilih Waktu Pengerjaan pada Musim Kemarau
Sangat disarankan untuk melakukan renovasi saat cuaca cerah agar interior rumah tidak terendam air jika tiba-tiba hujan turun.
Pengerjaan pada cuaca panas akan membuat para tukang bekerja dengan lebih stabil serta meminimalisir risiko terpeleset.
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap
Pastikan setiap pekerja yang naik ke atas bangunan menggunakan helm pelindung, sepatu anti slip, serta tali pengaman.
Prosedur keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
4. Menentukan Material Penutup Atap yang Sesuai Beban
Harus memilih jenis material penutup yang beratnya mampu tertopang oleh rangka tersedia pada rumah. Jangan memaksakan menggunakan genteng beton yang sangat berat pada rangka baja ringan.
5. Melakukan Pembongkaran Secara Bertahap dan Teratur
Proses pelepasan atap lama harus melakukannya sedikit demi sedikit dan tidak langsung membongkarnya secara total dalam satu waktu.
Jadi, bisa menjaga agar bagian dalam rumah tetap memiliki perlindungan sementara selama proses penggantian material.
6. Memastikan Kemiringan Atap Tetap Presisi
Saat memasang material baru, pastikan sudut kemiringan atap tetap terjaga sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrikan material tersebut.
Kemiringan yang tepat akan menjamin air hujan mengalir sangat lancar menuju talang.
7. Memasang Lapisan Waterproofing pada Titik Rawan
Berikan lapisan kedap air atau sealant berkualitas tinggi pada setiap sambungan baut, pertemuan sudut, serta area pada sekitar talang.
Karena titik-titik tersebut merupakan area yang paling sering menjadi sumber kebocoran utama jika tidak tertangani.
8. Melakukan Uji Coba Penyiraman
Setelah seluruh proses pemasangan selesai, lakukan uji coba dengan menyiramkan air menggunakan selang bertekanan tinggi ke seluruh permukaan atap.
Penutup
Memahami segala aspek mengenai jenis atap rumah dan materialnya, adalah langkah paling awal yang harus melakukannya demi mendapatkan hunian nyaman.
Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi.
Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.










