Penjelasan Atap Sandar Lengkap – Memilih konsep atap merupakan tahapan yang sangat penting dalam merancang sebuah hunian impian bagi keluarga tercinta.
Akan tetapi banyak pemilik rumah sering merasa bingung menentukan bentuk atap yang simpel tetapi tetap terlihat sangat modern dan elegan.
Oleh karena itu, tren penggunaan atap model satu sisi atau mengenalnya sebagai atap sandar mulai meningkat sangat pesat saat ini.
Mungkin perlu penjelasan atap sandar lengkap agar tidak salah dalam menentukan struktur pelindung utama bangunan rumah.
Mempelajari karakteristik uniknya menjadi sangat penting agar hunian tampil lebih menonjol dan memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Melalui artikel kali ini akan menjelaskan dengan lengkap mengenai penutup jenis sandar. Oleh karena itu, untuk tahu kelebihan dan kekurangannya bisa simak artikel berikut.
Berbagai Kelebihan dari Atap Sandar

Memilih model atap sandar bukan hanya sekadar mengikuti tren arsitektur modern yang sedang berkembang pesat saat ini saja.
Banyak orang memilih desain ini karena efektivitasnya dalam menjawab tantangan pembangunan pada lahan yang terbatas. Berikut ini beberapa kelebihan dari atap yang modelnya sandar yaitu:
1. Biaya Konstruksi yang Jauh Lebih Ekonomis
Struktur atap sandar hanya membutuhkan material rangka yang lebih sedikit daripada dengan model atap pelana atau perisai.
Penggunaan anggaran pembangunan bisa mengalokasikannya untuk kebutuhan interior lainnya yang mungkin jauh lebih penting.
2. Proses Pemasangan yang Sangat Cepat
Para tukang bangunan biasanya lebih mudah dan cepat dalam merangkai struktur atap yang hanya memiliki satu kemiringan bidang.
Kesederhanaan desain ini meminimalisir tingkat kerumitan saat pemotongan material penutup atap yang sering memakan banyak waktu.
3. Memberikan Kesan Arsitektur Modern Minimalis
Garis miring yang bersih dan tegas pada atap sandar menciptakan tampilan visual modern serta sangat futuristik.
Model ini cocok memadukannya dengan desain rumah kotak yang mengutamakan kesederhanaan bentuk namun tetap terlihat sangat mewah.
4. Mengoptimalkan Sistem Pencahayaan Alami
Perbedaan tinggi dinding pada model ini memungkinkan untuk memasang jendela kaca tambahan pada bagian atas.
Cahaya matahari bisa masuk lebih maksimal ke dalam ruangan tanpa harus mengandalkan lampu listrik di siang hari.
5. Sirkulasi Udara Ruangan yang Lebih Segar
Posisi dinding yang lebih tinggi pada satu sisi memudahkan udara panas untuk naik dan keluar melalui ventilasi atas.
Penggunanya bisa mengatur sirkulasi udara silang dengan lebih leluasa agar hawa di dalam rumah tidak terasa pengap.
6. Pengaliran Air Hujan yang Sangat Efektif
Seluruh debit air hujan akan langsung jatuh dan mengalir ke satu arah menuju sistem pembuangan talang pada sisi bawah. Risiko air yang menggenang pada atas atap bisa berkurang.
7. Perawatan Jangka Panjang yang Mudah
Karena hanya memiliki satu lereng, maka hanya perlu memantau satu jalur talang air saja saat masuk musim penghujan.
Proses pembersihan kotoran seperti tumpukan daun atau debu pada permukaan atap menjadi jauh lebih sederhana.
Kekurangan dari Atap Jenis Sandar

Meskipun menawarkan banyak keunggulan dari segi keindahan dan biaya, namun tetap harus mempertimbangkan beberapa aspek teknis yang menjadi tantangan model ini.
Memahami keterbatasan struktur sangat penting agar bisa melakukan langkah pencegahan sejak awal proses perencanaan bangunan. Berikut ini kekurangan jika menggunakan atap model sandar yaitu:
1. Kerentanan Terhadap Tekanan Angin Kencang
Kekurangan pertama adalah bentuknya yang asimetris membuat atap ini lebih mudah terangkat jika terkena hembusan angin kencang dari sisi bawah.
Tidak adanya sisi penyeimbang seperti pada atap pelana membuat beban angin hanya bertumpu pada satu bidang miring saja.
2. Kebutuhan Dinding Penyangga yang Terlalu Tinggi
Untuk mendapatkan sudut kemiringan yang ideal, salah satu sisi dinding rumah harus membangunnya jauh lebih tinggi dari sisi lainnya.
Hal ini akan menambah biaya ekstra untuk material bata, semen, dan tenaga kerja khusus untuk pengerjaan dinding tersebut.
3. Ruang Bawah Atap yang Menjadi Terbatas
Pada sisi atap yang rendah, ruang antara lantai dan langit-langit akan menjadi sangat sempit sehingga terasa kurang luas bagi penghuni.
4. Beban Air Hujan yang Terpusat di Satu Sisi
Karena seluruh air mengalir ke satu arah, volume air yang jatuh ke talang akan menjadi sangat besar saat hujan lebat.
Jadi, wajib menggunakan ukuran talang yang lebih lebar serta pipa pembuangan yang lebih banyak untuk menampung debit air.
5. Estetika yang Terkesan Kurang Seimbang
Bagi sebagian orang, model atap sandar terlihat kurang estetik karena bentuknya yang tidak simetris dan tampak sangat polos dari belakang.
Meskipun terlihat modern, gaya ini mungkin tidak cocok bagi siapapun yang menginginkan tampilan rumah tradisional dengan kesan hangat dan proporsional.
6. Risiko Kebocoran pada Pertemuan Dinding dan Atap
Titik pertemuan antara atap yang miring dengan dinding penyangga yang tinggi merupakan area sangat rawan terhadap rembesan air hujan.
Harus memberikan lapisan penutup atau flashing yang sangat berkualitas untuk menutup celah antara material atap dan semen.
7. Sulit Mengaplikasikannya pada Bangunan yang Sangat Lebar
Jika bentang bangunan rumah terlalu lebar, maka kemiringan atap akan menjadi sangat curam dan dinding atas akan terlihat aneh.
8. Penyerapan Panas yang Lebih Besar di Satu Sisi
Bidang atap yang luas dan rata biasanya terpapar sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lebih lama daripada model lainnya.
Akhirnya, suhu di bawah atap akan meningkat sangat cepat jika tidak memasang lapisan insulasi atau peredam panas memadai.
Cara Tukang Bangunan Pasang Atap Jenis Sandar

Proses pemasangan atap satu sisi ini memerlukan ketelitian tinggi agar struktur bangunan tetap kokoh dan tidak mudah bocor saat hujan.
Tenaga ahli biasanya harus memperhitungkan beban angin serta kekuatan dinding penyangga sebelum mulai memasang rangka penutup atap tersebut.
Berikut ini cara tukang bangunan dalam memasang atap jenis sandar yaitu:
1. Penentuan Sudut Kemiringan yang Akurat
Langkah pertama adalah tukang akan menentukan derajat kemiringan yang tepat agar air hujan bisa mengalir dengan sangat lancar tanpa hambatan.
2. Pemasangan Balok Tumpuan (Wall Plate)
Tukang akan memasang balok tumpuan kayu atau baja ringan pada bagian atas dinding penyangga yang sudah membangunnya lebih tinggi.
3. Pemasangan Rangka Kuda-Kuda atau Gording
Para tukang mulai menyusun rangka utama dengan jarak yang menyesuaikannya berdasarkan jenis material penutup atap nantinya.
4. Pemasangan Lapisan Alumunium Foil
Sebelum memasang penutup luar, tukang biasanya akan membentangkan lapisan alumunium foil pada atas rangka untuk meredam suhu panas matahari.
5. Pemasangan Lembaran Penutup Atap
Proses pemasangan material penutup mulai dari sisi paling bawah menuju ke arah dinding yang paling tinggi secara terus-menerus.
Tukang akan memberikan jarak tumpang tindih (overlapping) yang cukup lebar.
6. Pemasangan Flashing dan Penutup Celah
Tukang akan memasang lempengan logam atau flashing pada area pertemuan antara bidang atap dengan dinding penyangga yang menjulang tinggi.
7. Pemasangan Sistem Drainase dan Talang Air
Tukang memasang talang air pada sisi terendah atap dengan kemiringan yang mengarahkannya langsung menuju ke pipa pembuangan pada bawahnya.
8. Pengecekan Akhir
Setelah semua komponen terpasang, tukang akan menaiki atap untuk memeriksa kembali setiap titik sekrup agar benar-benar kencang dan rapi.
Penutup
Menggunakan atap jenis sandar sendiri ada kelebihan dan kekurangan yang perlu jadi pertimbangan tersendiri.
Mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangannya, menjadikan para pemilik lebih mudah untuk menentukan keputusan yang tepat.
Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi.
Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.










