Mengenal Jenis Paku – Dalam setiap proyek bangunan baik rumah sederhana maupun gedung bertingkat, paku selalu menjadi komponen kecil yang memiliki peran besar.
Banyak orang menganggap komponen ini hanya sekadar alat untuk menancapkan atau menyambung material. Padahal, sebenarnya dari segi fungsinya jauh lebih luas dan penting.
Dalam mengenal berbagai jenis paku yang penggunaannya dalam berbagai pekerjaan konstruksi. Dengan mengetahui jenis dan fungsinya, maka Anda bisa memilih pakunya yang tepat sesuai kebutuhan agar hasil pekerjaan lebih kuat, rapi, dan tahan lama.
Tanpa adanya komponen satu ini, maka sambungan antar material tidak akan kokoh dan mudah bergeser.
Melalui artikel kali ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai berbagai jenis paku dan fungsinya. Jadi, untuk selengkapnya simak artikel tersebut.
Mengenal Berbagai Jenis Paku pada Bangunan

Paku merupakan komponen penting dalam dunia konstruksi yang berfungsi sebagai pengikat antar material.
Meski ukurannya kecil, kekuatan dan jenis paku sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaan. Berikut ini ada berbagai jenis paku pada bangunan yaitu:
1. Paku Kayu
Paku kayu merupakan jenis paling umum penggunaannya untuk menyambung dua bagian kayu. Terbuat dari baja lunak agar mudah menancapkannya dengan palu.
Paku ini banyak pemakaiannya untuk pekerjaan rangka atap, pintu, jendela, sampai furnitur sederhana.
2. Paku Beton
Jenis paku ini terbuat dari baja karbon tinggi yang sangat keras. Ujungnya tajam dan kuat agar bisa menembus material padat tanpa bengkok.
3. Paku Seng
Paku ini memiliki kepala lebar dan pipih. Biasanya pemakaiannya untuk memasang lembaran seng atau atap metal. Kepala yang lebar membantu menahan lembaran agar tidak terlepas saat tertiup angin.
4. Paku Payung
Paku payung mirip dengan yang jenisnya seng, tetapi memiliki kepala berbentuk seperti payung. Pemakaiannya untuk atap asbes, seng, dan bahan ringan lain agar menempel kuat.
5. Paku Triplek
Paku triplek berukuran kecil dan ramping. Cocok pemakaiannya untuk menyatukan lembaran triplek tanpa merusak permukaannya.
6. Paku Ulir
Jenis ulir satu ini memiliki alur spiral pada sepanjang batangnya. Desain ini membuatnya mencengkeram material lebih kuat dan tidak mudah lepas.
7. Paku Beton Tembus
Jenis ini dirancang khusus untuk menembus dua lapisan keras sekaligus, seperti kayu dan beton. Bahan dasarnya baja karbon tinggi, sehingga sangat kuat menahan tekanan.
8. Paku Kawat
Paku kawat terbuat dari baja tipis yang lentur. Jenis ini seringkali pemakaiannya untuk pekerjaan ringan seperti membuat rangka, menempelkan papan kayu, atau memperbaiki perabot rumah tangga.
9. Jenis Cincin (Ring Nail)
Paku cincin memiliki alur melingkar pada batangnya yang membuat daya cengkeram jadi lebih kuat. Cukup cocok pemakaiannya untuk kayu basah, bambu, atau material yang mudah mengembang karena kelembapan.
10. Paku Rivet (Paku Keling)
Berbeda dari paku biasa, paku rivet pemakaiannya untuk menyatukan dua lembar logam. Pemasangannya memerlukan alat khusus bernama rivet gun.
Paku ini banyak pemakaiannya pada industri logam, kendaraan, dan rangka besi ringan.
Fungsi Adanya Paku pada Bangunan

Paku memiliki peran penting dalam setiap pekerjaan bangunan. Tanpa adanya komponen tersebut, maka sambungan antar material tidak akan kokoh.
Selain itu struktur bangunan bisa mudah bergeser atau rusak. Nah, berikut ada beberapa fungsi dari paku pada bangunan yaitu:
1. Menghubungkan Dua Material
Fungsi utama paku adalah menyatukan dua material, seperti kayu, bambu, atau besi. Paku berperan sebagai pengikat agar kedua bagian tidak terpisah saat menahan beban.
2. Menjaga Struktur Tetap Kokoh
Paku membantu mempertahankan posisi material agar tidak bergeser. Pada rangka atap atau dinding kayu, paku membuat sambungan tetap kencang meski terkena getaran atau tekanan angin.
3. Menambah Kekuatan Sambungan
Sambungan yang dipaku lebih kuat daripada yang hanya lem. Paku memberikan tekanan dari dalam material, sehingga sambungan tahan lama.
4. Menahan Beban dan Getaran
Beberapa jenis paku seperti paku ulir memiliki desain khusus untuk menahan getaran. Fitur ini penting agar struktur tidak longgar saat mengalami perubahan suhu atau getaran mesin.
5. Mempercepat Pekerjaan Konstruksi
Menggunakan paku lebih cepat daripada hanya sekedar perekat. Tukang bisa memasang banyak material dalam waktu singkat, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien.
6. Menempelkan Pelapis Dinding dan Lantai
Komponen ini seringkali pemakaiannya untuk memasang gypsum, triplek, atau papan kayu pada dinding dan lantai. Dengan paku, hasil pemasangan menjadi lebih rapi dan kuat.
7. Menyambung Komponen Sementara
Dalam proyek besar, paku seringkali menggunakannya untuk sambungan sementara sebelum material utama memasangnya secara permanen. Fungsinya untuk menahan posisi sementara agar tetap stabil.
8. Mendukung Keindahan dan Kerapian Pekerjaan
Paku dengan kepala kecil atau rata, seperti paku triplek, membuat permukaan tetap halus. Hal ini penting untuk hasil akhir yang rapi pada perabotan, plafon, atau dinding.
Cara Tukang Bangunan Memasang Paku

Tukang bangunan yang berpengalaman tahu bahwa hasil pekerjaan tidak hanya bergantung pada jenis material, tetapi juga pada cara pemasangan yang benar. Hal ini termasuk dalam penggunaan paku.
Pemasangan yang asal bisa membuat sambungan mudah lepas atau bahkan merusak material. Berikut ini ada cara tukang bangunan dalam memasang komponen tersebut yaitu:
1. Memilih Jenis Paku yang Sesuai
Langkah pertama yang selalu dilakukan tukang adalah memilih jenis paku sesuai material. Pemilihan paku yang tepat memastikan sambungan tidak mudah longgar atau rusak.
2. Menentukan Titik Pemasangan dengan Akurat
Tukang biasanya menandai titik tempat paku menggunakan pensil atau kapur. Langkah ini penting agar posisi pakunya presisi dan hasilnya rapi.
3. Membersihkan Permukaan Material Sebelum Memaku
Sebelum menancapkan paku, tukang memastikan permukaan bersih dari debu, cat, atau minyak. Permukaan yang kotor bisa mengurangi daya cengkeram paku dan membuatnya mudah lepas.
4. Memukul Paku dengan Sudut yang Tepat
Paku sebaiknya dipukul dengan sudut sekitar 45 derajat untuk sambungan dua material. Posisi ini membantu paku menancap kuat tanpa membuat kayu retak.
5. Menggunakan Palu yang Sesuai Ukuran Paku
Tukang memilih palu sesuai panjang dan ketebalan paku. Palu yang terlalu berat bisa merusak kepala paku atau permukaan material.
6. Memasang Paku Ganda untuk Material Berat
Untuk sambungan yang menahan beban besar seperti kusen pintu atau rangka atap, tukang biasanya menggunakan dua paku sejajar.
7. Memastikan Kepala Paku Rata dengan Permukaan
Setelah paku tertancap, tukang memastikan kepala pakunya sejajar dengan permukaan material. Jika terlalu menonjol, hasilnya tidak rapi dan bisa mengganggu proses finishing.
Mengenal jenis paku dan fungsinya sangat penting agar hasil pekerjaan bangunan lebih kuat, rapi, dan efisien.
Dengan pemilihan paku yang tepat, setiap sambungan akan bertahan lama dan tidak mudah rusak. Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi. Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.
