Tukang Bangunan

Jagonya Membangun dan Renovasi

Kesalahan Umum Memilih Keramik yang Harus Dihindari Saat Renovasi

Kesalahan Umum Memilih Keramik yang Harus Dihindari Saat Renovasi

Ketika kamu memutuskan untuk merenovasi rumah, memilih material dengan tepat adalah hal yang sangat penting. Salah satu material yang paling sering digunakan adalah keramik. Namun, banyak orang masih melakukan kesalahan memilih keramik karena tergoda oleh harga atau tampilan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi agar kamu dapat memilih keramik dengan bijak dan menghindari kesalahan yang bisa merugikan di masa depan.

Tips Memilih keramik yang Harus Diketahui Saat Renovasi

Tips Memilih keramik yang Harus Diketahui Saat Renovasi

Renovasi rumah bisa jadi momen menyenangkan, tapi juga menantang, terutama saat kamu harus memilih material yang tepat seperti keramik. Jangan sampai salah pilih, karena keramik bukan hanya soal motif dan warna. Kamu perlu mempertimbangkan daya tahan, tekstur, ukuran, hingga fungsi ruang.

1. Sesuaikan Jenis Keramik dengan Lokasi Penggunaan

Hal pertama yang perlu kamu pahami adalah bahwa tidak semua keramik cocok digunakan di semua ruangan. Setiap area memiliki kebutuhan yang berbeda.

Contoh:

  • Keramik lantai kamar mandi: Pilih yang permukaannya kasar atau anti-slip agar tidak licin saat basah.

  • Keramik dapur: Gunakan yang mudah dibersihkan dan tahan terhadap noda minyak.

  • Keramik ruang tamu atau kamar tidur: Boleh menggunakan keramik mengkilap (glossy) untuk kesan mewah.

  • Outdoor (teras/carport): Gunakan keramik yang tebal, kuat, dan tahan cuaca.

2. Perhatikan Ukuran dan Pola Pemasangan

Ukuran keramik sangat memengaruhi tampilan dan kesan ruangan. Saat renovasi, pertimbangkan proporsi ruangan sebelum memilih ukuran.

Tips ukuran:

  • Ruang kecil (kamar mandi, dapur mungil): Gunakan keramik ukuran kecil hingga sedang (misalnya 30×30 cm) agar pola terlihat seimbang.

  • Ruang besar (ruang tamu, ruang keluarga): Cocok menggunakan keramik besar (60×60 cm atau lebih) untuk kesan luas dan modern.

3. Pilih Warna dan Motif yang Sesuai Konsep Interior

Keramik yang tepat bisa memperkuat suasana ruangan dan membuat hunian terasa lebih nyaman. Warna netral seperti putih, abu-abu, atau krem cocok untuk gaya minimalis dan mudah dipadukan dengan furnitur.

Tips kombinasi warna dan motif:

  • Gunakan warna terang untuk memberi kesan luas di ruangan kecil.

  • Pilih warna gelap atau motif batu alam untuk ruangan yang mudah kotor, seperti dapur atau garasi.

  • Untuk tampilan klasik atau natural, kamu bisa pilih motif kayu atau marmer.

4. Cek Kualitas dan Daya Tahan Keramik

Saat renovasi, kamu tentu ingin hasil yang awet. Maka dari itu, penting memilih keramik berkualitas, terutama untuk area dengan aktivitas tinggi.

Beberapa indikator keramik berkualitas:

  • Tidak mudah retak atau pecah saat dipasang.

  • Permukaan rata dan presisi (tidak melengkung).

  • Warna dan motif konsisten di seluruh keping.

  • Tahan gores dan mudah dibersihkan.

Mengetahui Kesalahan Umum Memilih Keramik yang Harus Dihindari Saat Renovasi

Mengetahui Kesalahan Umum Memilih Keramik yang Harus Dihindari Saat Renovasi

Ada beberapa kesalahan memilih keramik yang sering terjadi dan perlu kamu waspadai. Pertama, banyak orang hanya mempertimbangkan tampilan visual tanpa memperhatikan fungsi. Keramik mengkilap memang indah, namun bisa sangat berbahaya jika digunakan di area basah seperti kamar mandi.

Kedua, memilih keramik hanya berdasarkan harga murah. Ini bisa menjadi bumerang, karena kualitas keramik murah biasanya cepat retak atau mudah rusak. Lebih baik kamu berinvestasi sedikit lebih mahal untuk produk yang lebih awet.

Ketiga, kesalahan umum lainnya adalah tidak menghitung kebutuhan dengan benar. Akibatnya, kamu bisa kekurangan keramik saat proses pemasangan sedang berlangsung, dan stok dari model yang sama bisa jadi sudah habis. Selalu beli keramik dengan tambahan cadangan minimal 10% dari total kebutuhan.

Terakhir, memilih warna atau motif yang terlalu ramai bisa membuat ruangan terlihat sempit dan tidak nyaman. Maka dari itu, pastikan kamu mempertimbangkan keselarasan desain dengan keseluruhan interior rumah.

Perawatan Pada Kemaik Setelah Pemasangan Saat Renovasi

Perawatan Pada Kemaik Setelah Pemasangan Saat Renovasi

Setelah pemasangan selesai, keramik juga perlu dirawat dengan baik agar tampilannya tetap bersih dan tahan lama. Gunakan cairan pembersih yang sesuai, terutama untuk keramik bertekstur yang mudah menyimpan kotoran.

Untuk keramik di area basah, pastikan kamu membersihkannya secara rutin agar tidak berlumut. Selain itu, hindari penggunaan sikat kawat atau bahan abrasif yang bisa menggores permukaan keramik.

Jika ada nat yang retak atau menghitam, segera perbaiki untuk mencegah air meresap ke dalam celah. Kamu juga bisa menggunakan pelapis khusus pada permukaan keramik agar lebih tahan noda dan lebih mudah dibersihkan.

Dengan perawatan yang tepat, keramik akan tetap terlihat seperti baru dan tidak cepat rusak. Ini tentu akan menghemat biaya renovasi dalam jangka panjang.

Apabila kamuu membutuhkan jasa tukang bangunan dan ingin berkonsultasi seputar membangun atau merenovasi rumah, bisa langsung hubungi dengan cara klik link dibawah ini!

Kesimpulan

Kesalahan memilih keramik bisa berdampak besar terhadap hasil renovasi rumahmu. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan fungsi, lokasi, dan kualitas material sebelum membeli. Jangan hanya terpaku pada tampilan luar atau harga murah.

Kamu juga harus cermat menghitung kebutuhan agar tidak kehabisan stok saat proses pemasangan. Setelah keramik dipasang, lakukan perawatan secara rutin agar keramik tetap awet dan indah dalam jangka waktu lama.