Fungsi Kawat Ayam – Banyak orang mengira kawat ayam hanya menggunakannya untuk membuat pagar atau kandang hewan.
Padahal dalam dunia konstruksi kawat ayam memiliki fungsi yang jauh lebih penting, terutama untuk memperkuat struktur dinding bangunan.
Fungsi kawat ayam tidak hanya melindungi dinding dari retak, tetapi juga membantu plester menempel lebih kuat dan tahan terhadap perubahan suhu.
Oleh karena itu, material sederhana ini kini menjadi salah satu elemen wajib dalam pembangunan rumah, gedung, sampai proyek renovasi.
Melalui artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai berbagai fungsi dari bahan bangunan tersebut. Jadi, untuk selengkapnya simak artikel berikut sampai habis.
Banyak orang belum tahu bahwa kawat ayam memiliki banyak fungsi penting dalam dunia konstruksi. Selain pemakaiannya untuk kandang atau pagar, bahan bangunan juga berperan besar dalam memperkuat dinding bangunan.
Berikut ini ada berbagai fungsi dari bahan bangunan tersebut pada dinding yaitu:
1. Memperkuat Lapisan Plester Dinding
Kawat ayam membantu plesteran menempel lebih kuat pada dinding. Oleh karena itu, lapisan semen tidak mudah terkelupas atau retak. Hasil akhir juga lebih rata dan rapi.
2. Mencegah Retak pada Dinding
Tekanan suhu dan kelembapan sering membuat dinding retak. Dengan kawat ayam, tekanan tersebut bisa tersebar merata sehingga mencegah munculnya retak rambut.
3. Menahan Pergerakan Struktur Bangunan
Bangunan bisa mengalami pergeseran akibat getaran atau perubahan tanah. Kawat ayam membantu menahan pergerakan kecil ini agar plester tetap menempel kuat pada dinding.
4. Sebagai Jembatan Antar Material Berbeda
Seringkali dinding terdiri dari campuran bata, beton, dan kolom. Kawat ayam berfungsi menyatukan area pertemuan material tersebut agar tidak mudah lepas.
5. Meningkatkan Daya Rekat Cat dan Pelapis
Kawat ayam membuat permukaan dinding lebih kasar, sehingga cat atau pelapis lebih mudah menempel. Dengan begitu, warna cat juga lebih tahan lama.
6. Melindungi Dinding dari Kerusakan Mekanis
Kawat ayam mampu menahan benturan ringan atau gesekan dari luar. Hal ini membantu menjaga permukaan dinding tetap mulus dan tidak cepat rusak.
7. Mempermudah Pemasangan Lapisan Tambahan
Ketika ingin menambahkan lapisan kedap air atau bahan tahan panas, kawat ayam bisa menjadi pengikat. Lapisan tambahan jadi lebih mudah menempel dan tidak bergeser.
8. Menambah Umur Struktur Dinding
Dinding yang memperkuatnya dengan kawat ayam cenderung lebih awet. Karena tekanan dan retakan bisa terminimalisir dengan baik, umur bangunan otomatis lebih panjang.
Cara Memasang Kawat Ayam pada Dinding Bangunan
Mengetahui berapa lama kawat ayam bisa bertahan pada dinding penting sebelum membangun. Selain itu, estimasi umur membantu memilih material yang tepat.
Kawat ayam galvanis biasanya bertahan 8 sampai 15 tahun dalam kondisi normal. Selanjutnya, kawat ayam galvanis yang terlapisi PVC bisa bertahan 15 sampai 25 tahun.
Selain itu, kawat stainless steel memiliki umur pakai paling lama yakni lebih dari 25 tahun. Akan tetapi angka-angka ini bersifat estimasi.
Sebenarnya terdapat berbagai faktor tersendiri yang mempengaruhi usia dari bahan bangunan tersebut. Yang pertama dari segi materialnya dan ketebalannya.
Jika menggunakan material yang berkualitas dan tebal, maka usia pakainya bisa lebih lama. Dari segi kualitas pemasangan dan plester penutupnya juga tidak kalah penting.
Untuk dinding dalam ruangan, kawat galvanis biasa sudah memadai. Namun, jika bangunan berada pada dekat pantai atau area lembap, gunakan kawat galvanis PVC coated atau stainless.
Selanjutnya, pastikan pemasangan dilakukan oleh tukang berpengalaman.
Penutup
Kawat ayam memiliki peran penting dalam memperkuat struktur dan mempercantik hasil akhir dinding. Dengan memahami fungsi kawat ayam, maka bisa membuat dinding bangunan lebih kokoh, tahan lama, dan minim perawatan.
Sekarang ini tersedia informasi menarik mengenai jasa tukang bangunan yang profesional dan berkualitas tinggi. Untuk selengkapnya bisa tanya-tanya atau konsultasi melalui Whatsapp berikut ini.