Cara pasang keramik dinding yang tepat menentukan hasil akhir rapi dan tahan lama. Banyak orang gagal karena teknik yang salah atau persiapan kurang. Oleh karena itu, memahami jenis keramik, teknik pemasangan, dan biaya menjadi kunci agar dinding terlihat estetik dan keramik tidak mudah lepas.
Yuk simak uraian selengkapnya melalui artikel berikut ini!
Jenis Keramik Dinding dan Kelebihannya
Memilih jenis keramik dinding sangat penting agar hasil pemasangan rapi dan tahan lama. Setiap jenis memiliki kelebihan berbeda, mulai dari tampilan, kekuatan, hingga kemudahan perawatan, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
1. Keramik Kaca (Glass Tile)
Keramik kaca memberikan efek elegan dan modern pada dinding. Warna keramik tetap cerah meski terkena air atau sinar matahari. Pembersihan mudah hanya dengan kain basah. Namun, permukaannya licin sehingga lem khusus dibutuhkan agar keramik menempel kuat. Pilih ukuran yang sesuai agar barisan keramik tetap lurus dan rapi.
2. Keramik Biasa (Ceramic Tile)
Keramik biasa populer karena harga terjangkau dan variasi motif luas. Mudah dipasang bahkan bagi pemula. Cocok untuk dapur, kamar mandi, dan ruang keluarga. Agar keramik tidak mudah lepas, permukaan dinding harus rata. Keramik ini juga ringan sehingga memudahkan proses pemasangan tanpa alat khusus.
3. Keramik Batu Alam (Natural Stone Tile)
Keramik batu alam memberikan kesan natural dan elegan. Teksturnya membuat ruangan terlihat hangat dan mewah. Pemasangan membutuhkan teknik khusus karena keramik lebih berat dan permukaannya tidak rata. Pastikan lem yang digunakan cukup kuat agar batu alam menempel dan tahan lama.
4. Keramik Motif 3D
Keramik motif 3D cocok untuk dinding aksen agar ruangan terlihat lebih artistik. Motif harus dipasang presisi agar pola serasi. Perawatan mudah cukup dengan kain lembap. Pemasangan harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati agar hasil maksimal, terutama untuk ruang tamu atau kamar utama.
Cara Pasang Keramik Dinding
Memasang keramik dinding secara benar membutuhkan persiapan dan teknik yang tepat. Dari membersihkan dinding, mengukur, hingga menempelkan keramik dengan lem, semua langkah harus dilakukan dengan hati-hati agar hasil rapi dan kuat.
1. Persiapkan Permukaan Dinding
Bersihkan dinding dari debu, minyak, atau cat mengelupas. Ratakan permukaan dengan plamir agar keramik menempel sempurna. Dinding rata memudahkan pemasangan dan mencegah keramik lepas. Semakin bersih dan rata dinding, semakin kuat daya rekat keramik pada dinding.
2. Ukur dan Tandai Area Pemasangan
Gunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik awal keramik. Mulai dari tengah dinding agar hasil simetris. Tandai garis vertikal dan horizontal untuk menjaga keramik tetap lurus. Langkah ini mencegah kesalahan saat menempel dan memudahkan penyesuaian ukuran keramik di tepi dinding.
3. Gunakan Lem atau Mortar yang Tepat
Pilih lem berkualitas sesuai jenis keramik. Oleskan rata menggunakan spatula bergerigi agar ketebalan sama. Lem merata mencegah keramik mudah lepas dan membuat permukaan lebih rapi. Pastikan setiap keramik menempel sempurna sebelum lem kering.
4. Pasang Keramik Secara Bertahap
Mulai dari titik awal yang sudah ditandai. Gunakan spacer untuk menjaga jarak antar keramik agar rapi. Periksa barisan secara berkala agar tetap lurus. Pemasangan bertahap membantu menjaga keramik tetap sejajar dan meminimalkan kesalahan.
5. Fuging dan Finishing
Setelah lem kering, isi celah antar keramik dengan nat. Ratakan nat menggunakan karet khusus agar permukaan halus. Bersihkan sisa nat agar keramik bersih dan terlihat rapi. Langkah ini membuat dinding lebih estetis dan keramik lebih tahan lama.
Biaya Pasang Keramik Dinding
Mengetahui biaya pasang keramik dinding membantu merencanakan anggaran. Biaya dipengaruhi oleh jenis keramik, luas dinding, tarif tukang, dan bahan tambahan, sehingga penting untuk menghitung semua faktor sebelum memulai pemasangan.
1. Jenis Keramik
Keramik premium, kaca, atau batu alam harganya lebih tinggi dibanding keramik biasa. Umumnya, keramik standar dijual mulai Rp70.000–Rp120.000 per m². Sedangkan keramik premium bisa mencapai Rp200.000–Rp400.000 per m². Batu alam bahkan lebih mahal, berkisar Rp300.000–Rp600.000 per m². Pilih sesuai kebutuhan ruangan agar anggaran lebih efisien.
2. Luas Area Dinding
Semakin luas dinding, semakin banyak keramik dan lem dibutuhkan. Untuk area 10 m², dibutuhkan sekitar 11–12 m² keramik karena ada potongan sisa. Jika keramik dipilih dengan harga Rp100.000 per m², maka total biaya keramik saja sekitar Rp1.100.000–Rp1.200.000.
3. Biaya Tukang
Tukang berpengalaman biasanya menetapkan tarif per meter persegi. Rata-rata biaya pasang keramik dinding berkisar Rp80.000–Rp150.000 per m², tergantung lokasi dan tingkat kesulitan. Untuk area 10 m², total ongkos tukang sekitar Rp800.000–Rp1.500.000.
4. Tambahan Material
Material tambahan seperti spacer, nat, dan plamir juga memengaruhi biaya. Spacer biasanya Rp20.000 per bungkus, nat Rp35.000–Rp60.000 per kg, dan plamir Rp150.000–Rp250.000 per 20 kg. Estimasi total tambahan material untuk area 10 m² sekitar Rp300.000–Rp500.000.
Untuk lebih jelasnya, silahkan hubungi nomor whatsapp admin Tukang Bangunan dengan cara mengklik tombol di bawah ini.
Penutup
Cara pasang keramik dinding yang benar dimulai dari pemilihan jenis, persiapan dinding, teknik pemasangan, hingga perhitungan biaya. Dengan langkah tepat, keramik rapi, kuat, dan tahan lama, sehingga menghemat waktu dan biaya perbaikan di masa depan. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya.












